Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Barak TNI Jadi Kelas Kehidupan: Terobosan Kang Dedi Tangani Kejahatan Remaja

Purwakarta — Alih-alih menyerahkan para remaja bermasalah ke jeruji besi, mantan Bupati Purwakarta yang kini dikenal luas sebagai tokoh masyarakat, Kang Dedi Mulyadi, memilih...
HomePertanian“Harga Sawit Anjlok Lagi! Petani Sumut: Mau Makan Apa Kami?”

“Harga Sawit Anjlok Lagi! Petani Sumut: Mau Makan Apa Kami?”

Beberapa petani yang ditemui di Kabupaten Labuhanbatu dan Asahan menyebut, harga ideal agar mereka tetap untung adalah di atas Rp4.000/kg. Dengan harga di bawah Rp3.600, mereka terpaksa jual rugi atau bahkan membiarkan buah membusuk di pohon.

> “Biaya panen, pupuk, solar—semuanya naik. Tapi harga TBS malah nyungsep. Lama-lama kami habis,” kata Pak Rahmad, petani sawit di Rantau Prapat.

Seruan untuk Intervensi Pemerintah

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sumut mendesak pemerintah untuk:

Menstabilkan harga TBS melalui regulasi dan insentif ekspor,

Menetapkan harga dasar TBS rakyat yang layak,

Mendorong pembangunan pabrik mini sawit di desa agar petani punya alternatif.

Jalan Keluar Jangka Panjang

Pakar pertanian dari USU, Dr. Erwan Siregar, menyarankan strategi diversifikasi dan hilirisasi. “Petani jangan hanya andalkan TBS mentah. Mereka perlu masuk ke pengolahan minyak goreng, sabun, atau bioenergi,” ujarnya.

Kesimpulan: Krisis Senyap di Perkebunan

Kondisi ini menjadi alarm bahwa sektor sawit rakyat di Sumut tengah memasuki krisis senyap. Pemerintah diminta tidak sekadar mengatur harga, tapi membangun sistem yang adil dan tangguh bagi petani kecil—pilar utama industri sawit nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here