Pemerintah Siapkan Super App untuk UMKM Indonesia

Date:

Share post:

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempersiapkan peluncuran sebuah platform digital terpadu berbentuk “super app” yang ditujukan untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari program transformasi digital UMKM nasional dan respons terhadap masih rendahnya penetrasi digital di kalangan pelaku usaha kecil.

Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menyatakan bahwa aplikasi ini akan menjadi satu pintu pelayanan dan pemberdayaan UMKM yang selama ini tersebar di berbagai platform. “UMKM kita butuh ruang tunggal untuk naik kelas, dan ini solusinya. Super app ini akan mencakup legalitas usaha, katalog produk, akses pembiayaan, pelatihan daring, dan sistem logistik yang terintegrasi,” jelas Maman saat peluncuran versi beta di Jakarta.

Super app ini, yang diberi nama sementara UMKMnaikKelas, akan tersedia secara gratis dan dirancang agar dapat digunakan oleh pengguna dengan spesifikasi perangkat rendah. Dalam tahap awal, pemerintah menggandeng BRI, Google Indonesia, Telkom Indonesia, dan beberapa startup teknologi nasional untuk pengembangan dan integrasi sistem.

Fitur utama yang akan diusung antara lain: layanan pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), etalase produk digital dengan integrasi ke platform e-commerce nasional dan internasional, kanal pembiayaan dengan skema subsidi bunga KUR, serta ruang belajar interaktif yang diisi oleh praktisi dan mentor UMKM dari berbagai sektor.

Menurut data Kementerian Koperasi, baru sekitar 27% UMKM yang telah terdigitalisasi. Dari 65 juta UMKM yang ada, mayoritas masih mengandalkan sistem pemasaran konvensional. Super app ini diharapkan bisa menjangkau 40 juta pelaku usaha hingga 2027.

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyambut baik langkah ini. Ketua Akumindo, Ikhsan Ingratubun, menyatakan bahwa super app akan menjembatani kesenjangan digital, terutama di luar Jawa. “Banyak pelaku usaha di NTB, Kalimantan, dan Papua yang selama ini tidak terhubung dengan sistem nasional. Ini adalah peluang untuk inklusi,” katanya.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengintegrasikan sistem pelaporan keuangan berbasis AI yang akan membantu UMKM menyusun laporan keuangan sederhana namun kredibel, guna memudahkan akses pembiayaan dari lembaga perbankan maupun investor.

Dr. Indriati Wulansari, pengamat teknologi UKM dari Universitas Bina Nusantara, menilai langkah ini strategis. “Tantangan terbesar UMKM bukan hanya modal, tapi bagaimana mereka mengelola usahanya dengan baik dan memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Super app ini bisa menjawab semua itu jika dijalankan dengan tepat,” ujarnya.

Pemerintah juga akan menyediakan pelatihan digital onboarding secara nasional dengan modul dalam berbagai bahasa daerah. Pelatihan ini bekerja sama dengan 170 perguruan tinggi, pesantren, dan komunitas UMKM lokal.

Pada tahap awal, versi beta akan diuji coba di lima provinsi: Jawa Barat, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Uji coba dilakukan hingga Agustus 2025 dan akan dievaluasi dari sisi usability, literasi pengguna, dan infrastruktur konektivitas.

Pelaku usaha seperti Siti Zubaedah, pemilik usaha keripik pisang di Bandar Lampung, mengaku antusias dengan aplikasi ini. “Selama ini kami susah mengurus izin, bingung cari modal, dan tidak paham soal marketplace. Kalau semua ada di satu aplikasi, pasti kami terbantu,” ujarnya.

Meski begitu, beberapa kalangan mengingatkan perlunya kesiapan infrastruktur dan literasi digital. Ketua Asosiasi UMKM Digital Indonesia (AUMKADI), Reza Marwan, menekankan pentingnya pendampingan dan pelatihan berkelanjutan. “Tanpa itu, super app ini akan jadi sekadar platform kosong,” tegasnya.

Menteri Maman menyatakan, aplikasi ini bukan proyek jangka pendek, melainkan bagian dari rencana induk UMKM 2025–2035. Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekosistem UMKM digital terbesar di ASEAN. Ia juga menjanjikan bahwa platform ini akan terus dikembangkan berbasis masukan pengguna.

“Target kami bukan sekadar jumlah unduhan, tapi transformasi nyata. UMKM yang sebelumnya tertinggal bisa ikut naik kelas, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi lokal,” pungkasnya.

Peluncuran nasional super app ini direncanakan pada kuartal IV 2025 bertepatan dengan peringatan Hari UMKM Nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Jam Tangan

spot_img

Related articles

Trump Minta Pemimpin Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khamenei: Retorika Murahan

Teheran – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menyerukan agar Iran—secara khusus Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi...

AS Bersiap Serang Iran: Dunia Hadapi Krisis Baru antara Dua Blok Kekuatan

Washington D.C. – Ketegangan geopolitik Timur Tengah kembali memuncak. Amerika Serikat dilaporkan sedang mempersiapkan serangan militer ke Iran dalam...

COO Danantara : BUMN Rontok karena Salah Urus dan Rekayasa Keuangan

Jakarta, 20 Juni 2025 – Deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tumbang dalam beberapa tahun terakhir membuka...

Real Madrid Jadi Unggulan Utama di Club World Cup 2025

Amerika Serikat, 20 Juni 2025 – Klub raksasa Spanyol, Real Madrid, tampil sebagai unggulan utama dalam turnamen perdana...