Pertanian Jadi Penopang Utama PDB Nasional Triwulan I 2025

Date:

Share post:

Sektor Pangan Lokal Tumbuh 10,52 Persen dan Menyumbang Lebih dari 12 Persen terhadap PDB Indonesia

Jakarta — Sektor pertanian Indonesia mencatat pencapaian gemilang pada triwulan I tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 12,66 persen—menjadikannya sebagai penyumbang terbesar ketiga setelah industri pengolahan dan perdagangan. Selain itu, sektor ini tumbuh 10,52 persen secara tahunan (year-on-year), jauh melampaui capaian beberapa tahun terakhir.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh lonjakan produksi pangan strategis seperti padi, jagung, dan subsektor peternakan. Di saat sektor lain masih mengalami dampak pemulihan pasca-pandemi dan tekanan global, sektor pertanian justru tampil sebagai pendorong utama ekonomi nasional.

Produksi Melonjak di Tengah Ketidakpastian Global

Kepala BPS dalam konferensi pers di Jakarta mengungkapkan bahwa produksi padi meningkat signifikan sebesar 51,45 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Jagung pun mengalami pertumbuhan 39,02 persen, sementara sektor peternakan naik sebesar 8,33 persen. Kenaikan ini disebut sebagai dampak dari perbaikan iklim, dukungan pemerintah terhadap sarana produksi, serta peningkatan konsumsi domestik menjelang Ramadan dan Idulfitri.

“Kami mencatat bahwa aktivitas pertanian meningkat tajam di bulan-bulan awal tahun ini, terutama karena program tanam serempak dan distribusi pupuk yang lebih merata. Ini menjadi bukti nyata bahwa kebijakan swasembada pangan mulai menunjukkan hasil,” ujar Kepala BPS.

Kontribusi Nyata terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tak hanya dari sisi volume produksi, sektor pertanian juga berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025 tercatat sebesar +1,10 persen poin. Angka ini mengungguli sektor industri pengolahan (+0,93 persen poin) dan perdagangan besar serta eceran (+0,66 persen poin).

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 berada di angka 4,87 persen (YoY). Di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, krisis pangan dunia, serta tekanan inflasi, pencapaian sektor pertanian ini memberikan fondasi stabilitas ekonomi yang kokoh.

Transformasi Menuju Kedaulatan Pangan

Menteri Pertanian menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari strategi besar menuju kedaulatan pangan nasional. Dengan cadangan beras yang mencapai lebih dari 3,7 juta ton dan proyeksi produksi padi sebesar 34,6 juta ton pada 2025, Indonesia kini berada di posisi yang kuat untuk menghentikan impor beras dan beralih menjadi eksportir pangan regional.

“Pertanian adalah tulang punggung bangsa. Ketika dunia dilanda krisis pangan, Indonesia justru memperkuat basis produksinya. Ini tidak hanya soal angka PDB, tapi juga tentang ketahanan dan martabat bangsa,” tegas Menteri Pertanian.

Pemerintah juga mencatat peningkatan dalam investasi pertanian, termasuk dari mitra strategis seperti Belanda dan Jepang. Program-program modernisasi pertanian berbasis digital dan mekanisasi kini mulai diterapkan di berbagai sentra produksi, meningkatkan efisiensi serta daya saing produk lokal.

Tantangan: Infrastruktur dan Regenerasi Petani

Meski tumbuh pesat, sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan struktural. Salah satu yang paling krusial adalah regenerasi petani. Data menunjukkan bahwa mayoritas petani Indonesia saat ini berusia di atas 45 tahun, dengan minat generasi muda yang masih rendah untuk terjun ke sektor ini.

Selain itu, ketersediaan infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan tani, dan teknologi pascapanen masih belum merata. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR tengah mengakselerasi pembangunan infrastruktur pendukung ini sebagai bagian dari program prioritas nasional.

“Kita harus menjadikan pertanian sebagai sektor yang menjanjikan bagi generasi muda. Bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi sebagai profesi yang bergengsi dan berkontribusi besar terhadap masa depan bangsa,” ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

Stabilitas Harga dan Akses Pasar

Pencapaian sektor pertanian ini juga beriringan dengan stabilnya harga pangan di pasar domestik. BPS melaporkan bahwa inflasi bahan makanan sepanjang triwulan I 2025 relatif terkendali di bawah 3 persen. Hal ini turut memberikan perlindungan daya beli masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.

Distribusi hasil pertanian pun semakin efisien berkat pemanfaatan teknologi e-commerce dan platform distribusi digital yang menjangkau pasar lokal hingga ekspor. Sejumlah koperasi tani bahkan melaporkan peningkatan pendapatan bersih lebih dari 25 persen sejak mereka bermigrasi ke sistem penjualan online.

Kesimpulan: Momentum Harus Dijaga

Keberhasilan sektor pertanian di triwulan pertama 2025 menjadi penanda penting bahwa pertanian bukan lagi sektor marginal, melainkan tumpuan strategis dalam agenda pembangunan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah, petani, swasta, dan teknologi, sektor ini berpeluang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi dinamika global ke depan.

Namun demikian, keberlanjutan momentum ini sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk terus mendorong inovasi, menjaga ekosistem yang sehat, dan menjadikan pertanian sebagai bagian integral dari transformasi ekonomi Indonesia.

“Ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal dari lompatan besar menuju Indonesia yang berdaulat secara pangan dan berdaya saing global,” tutup Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam pernyataannya.


Editor: BI News Desk
Sumber Data: BPS, Kementan, Kemenko Perekonomian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Jam Tangan

spot_img

Related articles

Trump Minta Pemimpin Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khamenei: Retorika Murahan

Teheran – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menyerukan agar Iran—secara khusus Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi...

AS Bersiap Serang Iran: Dunia Hadapi Krisis Baru antara Dua Blok Kekuatan

Washington D.C. – Ketegangan geopolitik Timur Tengah kembali memuncak. Amerika Serikat dilaporkan sedang mempersiapkan serangan militer ke Iran dalam...

COO Danantara : BUMN Rontok karena Salah Urus dan Rekayasa Keuangan

Jakarta, 20 Juni 2025 – Deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tumbang dalam beberapa tahun terakhir membuka...

Real Madrid Jadi Unggulan Utama di Club World Cup 2025

Amerika Serikat, 20 Juni 2025 – Klub raksasa Spanyol, Real Madrid, tampil sebagai unggulan utama dalam turnamen perdana...