Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI 2025. Program ini menawarkan plafon pinjaman hingga Rp 500 juta, dengan skema angsuran ringan dan tenor fleksibel antara 12 hingga 60 bulan.
Langkah ini ditujukan untuk memberikan akses pembiayaan yang terjangkau bagi pelaku usaha mikro yang membutuhkan tambahan modal kerja, pengembangan usaha, maupun investasi alat produksi.
Modul Baru untuk Simulasi KUR
Salah satu inovasi utama pada program KUR tahun ini adalah adanya modul simulasi pinjaman digital, yang memungkinkan calon peminjam menghitung jumlah angsuran secara mandiri melalui aplikasi BRImo atau laman resmi BRI. Modul ini memberikan transparansi dan kemudahan bagi pelaku usaha untuk merencanakan pinjaman secara lebih matang.
“Kami ingin memastikan UMKM punya akses ke pembiayaan produktif dengan proses mudah, cepat, dan transparan,” ujar Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto.
Skema Pembiayaan Fleksibel
Plafon kredit KUR 2025 dibagi ke dalam beberapa kategori:
-
KUR Mikro: hingga Rp 50 juta
-
KUR Kecil: Rp 50 juta – Rp 500 juta
-
KUR Khusus: untuk sektor pertanian, perikanan, dan peternakan berbasis klaster
Suku bunga KUR tetap bersubsidi oleh pemerintah, dengan tarif 3%–6% efektif per tahun, bergantung pada kategori dan evaluasi usaha.
Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas
Hingga Mei 2025, realisasi penyaluran KUR BRI telah mencapai lebih dari Rp 150 triliun kepada lebih dari 6 juta nasabah UMKM di seluruh Indonesia. Pihak BRI menargetkan peningkatan jumlah debitur baru UMKM tahun ini melalui edukasi, pendampingan, dan transformasi digital.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Melalui KUR, kami ingin mendorong mereka naik kelas dan mampu bersaing, tidak hanya lokal tapi juga global,” tambah Aestika.
Dengan plafon besar, bunga ringan, dan proses digital yang semakin praktis, KUR BRI 2025 menjadi salah satu tulang punggung pembiayaan usaha kecil di Indonesia. Program ini diharapkan mampu mendorong UMKM tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh dan berdaya saing secara berkelanjutan.