Denpasar, 25 Agustus 2025 – Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia kini tengah bersiap menghadirkan terobosan transportasi baru: taksi air. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan dukungan penuh atas operasional layanan ini, yang digadang-gadang mampu menjadi jawaban atas dua persoalan utama Pulau Dewata—kemacetan lalu lintas dan diversifikasi pariwisata.
Mengurai Macet dengan Jalur Laut
Kemacetan di Bali, khususnya di kawasan wisata populer seperti Kuta, Seminyak, Nusa Dua, dan Ubud, kerap menjadi keluhan wisatawan. Taksi air diharapkan bisa menjadi alternatif perjalanan cepat dengan memanfaatkan jalur laut yang menghubungkan pelabuhan kecil, dermaga hotel, hingga titik-titik wisata pantai.
“Dengan adanya taksi air, mobilitas wisatawan dapat lebih efisien. Mereka bisa menghindari kepadatan jalan darat sekaligus menikmati perjalanan dengan nuansa laut Bali yang indah,” ungkap perwakilan ASDP.
Rute yang Direncanakan
Beberapa rute potensial yang tengah dikaji meliputi:
Sanur – Nusa Penida – Nusa Lembongan
Tanjung Benoa – Nusa Dua – Jimbaran
Pelabuhan Benoa – Kuta – Seminyak
Rute-rute tersebut dipilih karena selain padat wisatawan, juga memiliki akses laut yang memungkinkan kapal kecil bermanuver dengan aman.
Dorongan untuk Pariwisata Berkelanjutan
ASDP menegaskan bahwa taksi air bukan hanya soal transportasi, tetapi juga bagian dari strategi pariwisata berkelanjutan. Kapal yang digunakan diproyeksikan ramah lingkungan dengan teknologi mesin rendah emisi.
Wisatawan akan mendapat pengalaman berbeda—bukan sekadar berpindah dari satu titik ke titik lain, tetapi juga menikmati pemandangan laut, matahari terbenam, hingga aktivitas budaya masyarakat pesisir.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Lokal
Hadirnya layanan taksi air juga diprediksi membawa multiplier effect bagi masyarakat lokal. Nelayan, pengelola dermaga, hingga pelaku UMKM di kawasan pantai berpotensi memperoleh manfaat ekonomi langsung.
“Jika dikelola dengan baik, taksi air bukan hanya menguntungkan wisatawan, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga pesisir,” ujar seorang pengamat pariwisata di Denpasar.
Tantangan yang Perlu Dihadapi
Meski penuh potensi, ada sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi:
Kesiapan infrastruktur dermaga kecil di destinasi wisata.
Regulasi keselamatan laut yang ketat, termasuk standar kapal dan kru.
Koordinasi lintas instansi, baik pemerintah daerah, pelaku pariwisata, maupun komunitas lokal.
ASDP menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra swasta untuk memastikan operasional taksi air berjalan aman, terjangkau, dan berdaya saing.
Bali dan Masa Depan Transportasi Wisata
Dengan dukungan penuh ASDP, taksi air diproyeksikan menjadi ikon baru transportasi wisata di Bali, sekaligus menegaskan posisi Pulau Dewata sebagai destinasi yang adaptif terhadap kebutuhan wisatawan global.
“Bali harus terus berinovasi. Taksi air adalah langkah nyata menuju pariwisata modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata perwakilan ASDP menutup pernyataannya.