Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Menuju Sistem Gaji Tunggal ASN: Reformasi Struktural Penghasilan Aparatur Negara

Jakarta - Pemerintah tengah mematangkan rencana penerapan sistem single salary atau sistem gaji tunggal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan ini merupakan bagian dari...
HomeNewsPrabowo dan Diplomasi Gaza: Antara Kemanusiaan dan Strategi Geopolitik Baru Indonesia

Prabowo dan Diplomasi Gaza: Antara Kemanusiaan dan Strategi Geopolitik Baru Indonesia

Oleh Redaksi KabarIndonesia.Media

Langkah Prabowo Subianto dalam mendorong perdamaian di Gaza bukan sekadar misi kemanusiaan. Di balik upaya diplomasi tersebut, tampak strategi yang lebih dalam — memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan moderat dunia Islam di tengah turbulensi global.

Dari Jakarta ke Dunia Islam

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo membawa isu Gaza ke forum-forum internasional dengan pendekatan non-militer. Ia menegaskan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai melalui jalur kemanusiaan, bukan senjata. Namun, diplomasi ini juga menjadi cara untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang mampu menjembatani Timur Tengah dan dunia Barat.

“Indonesia tidak memihak, tapi berpihak pada keadilan,” tegas Prabowo dalam beberapa pertemuan internasional.

Diplomasi yang Diikuti Aksi Nyata

  1. Kesiapan Pasukan Perdamaian
    Prabowo memerintahkan TNI menyiapkan hingga 20.000 personel untuk bergabung dalam misi perdamaian jika mandat PBB turun. Ini adalah sinyal tegas bahwa Indonesia siap membayar harga diplomasi dengan tindakan nyata — bukan hanya retorika politik.

  2. Koridor Kemanusiaan dan Rumah Sakit Darurat
    Ia juga menginisiasi fasilitas medis di Pulau Galang, Batam, untuk menampung hingga 2.000 korban luka asal Gaza. Gagasan ini menempatkan Indonesia sebagai pusat kemanusiaan internasional yang siap menampung dan memulihkan korban perang, tanpa melanggar hak warga Gaza untuk kembali ke tanahnya.

  3. Diplomasi Multilateral
    Di forum KTT Mesir, Prabowo aktif mendorong keterlibatan negara-negara ASEAN dan OIC dalam misi pemantauan gencatan senjata. Strategi ini menunjukkan bahwa Indonesia ingin memperluas diplomasi Islam-Asia, bukan sekadar menjadi bagian dari blok Arab atau Barat.

Momentum Strategis

Peran aktif Indonesia di bawah Prabowo muncul ketika negara-negara besar justru berhati-hati menyentuh konflik Gaza. Dengan memainkan peran mediator, Indonesia tidak hanya mendapat simpati, tetapi juga memperkuat pengaruh geopolitiknya di kawasan.
Dalam konteks regional, langkah ini menjadi soft power yang memperluas jangkauan diplomasi Indonesia, terutama menjelang masa transisi pemerintahan.

Kemanusiaan Sebagai Alat Diplomasi

Usulan Prabowo tentang pembentukan Koalisi Negara Muslim Moderat untuk Perdamaian Gaza menjadi titik penting. Ide ini tidak hanya menggugah solidaritas, tetapi juga memperlihatkan visi jangka panjang — menjadikan diplomasi kemanusiaan sebagai instrumen politik luar negeri yang berdaulat.

Ia menekankan, perdamaian bukan hanya tanggung jawab moral, melainkan langkah strategis untuk menata ulang posisi dunia Islam dalam percaturan global.

Citra Baru Indonesia

Di dunia internasional, citra Indonesia kian kuat sebagai penengah netral yang kredibel. Prabowo memosisikan Indonesia tidak sekadar pengamat, melainkan pelaku aktif diplomasi kemanusiaan.
Langkah ini memperluas reputasi Indonesia dari sekadar negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara menjadi juru damai global dengan basis moral dan etika Islam moderat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here